Rabu, 17 Ogos 2011

Ramadhan Adalah Guru Yang Terbaik Untuk Kita...


    Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat dari Allah SWT. Ramadhan juga adalah bulan yang boleh mendidik diri kita daripada tunduk terhadap nafsu… 

    Di bulan Ramadhan kita dilatih untuk lebih bersabar.Kita juga dilatih untuk mengawal nafsu kita terhadap makanan dan minuman… Di bulan Ramadhan kita boleh melatih diri kita untuk mempertingkatkan amal ibadat kita kepada Allah SWT..

    Kita juga dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk beramal ibadat ketika kita berada di Bulan Ramadhan.. Dan kepada kaki-kaki  perokok juga, mereka boleh menggunakan bulan ramadhan ini untuk melatih diri berhenti merokok…

    Oleh itu gunakanlah Bulan Ramadhan ini dengan sebaik mungkin.. Jadikanlah ia sebagai guru kita untuk mengawal segala nafsu yang ada di dalam diri kita…. Akhir kata Selamat Mencuba dan Selamat Menyambut Bulan Ramadhan….. Wassalam….

PS : Sesungguhnya Allah telah menciptakan akal, maka Allah telah berfirman yang bermaksud: “Wahai akal mengadaplah engkau.” Maka akal pun mengadap kehadapan Allah, kemudian Allah berfirman yang bermaksud  “Wahai akal berbaliklah engkau!”, lalu akal pun berbalik.

Kemudian Allah berfirman lagi yang bermaksud: “Wahai akal! Siapakah aku?”. Lalu akal pun berkata, “Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah.” Lalu Allah berfirman yang bermaksud: “Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau.”

Setelah itu Allah menciptakan pula nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud: “Wahai nafsu, mengadaplah kamu!”. Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri.

Kemudian Allah berfirman lagi yang bermaksud: “Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. Lalu nafsu berkata, “Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau.”

Setelah itu Allah menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah berfirman yang bermaksud: “Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. Lalu nafsu berkata, “Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau.”

Lalu Allah menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu’ selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah berfirman yang bermaksud: “Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, “Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku.”



Tiada ulasan:

Catat Ulasan